PDA atau Smartphone??
Sebuah pertanyaan yang kerap muncul dari orang yang tidak ingin terjebak atau kecewa setelah membeli peranti handheld yang ternyata tidak sesuai dengan kebutuhannya. Memang, bila dilihat sepintas, gadget yang berbeda aliran tersebut sepertinya sama yaitu sama-sama memiliki fungsi PDA dan sama-sama juga dapat digunakan untuk menelefon. Tapi, bila Anda melihat lebih dalam lagi, akan tampak perbedaan-perbedaan di antara peranti yang memang pada awalnya sudah berbeda tujuan kegunaannya. Karena induknya berbeda, maka akan membuat peranti tersebut hanya cocok kalau Anda memilihnya dengan tepat, sesuai dengan fungsi yang memang Anda perlukan.
Kita bedakan peranti-peranti tersebut menjadi dua kategori berdasarkan fungsi dasarnya yaitu PDA-phone dan smartphone. PDA-phone adalah PDA yang diberi tambahan fungsi handphone, sedangkan smartphone adalah handphone yang ditanamkan fungsi PDA. Mari kita lihat perbedaan-perbedaan di antara kedua produk tersebut.
Desain dan ukuran
Perbedaan mencolok pada keduanya adalah desain dan ukuran. Smartphone umumnya dibuat sekecil mungkin. Hal ini karena filosofi dari ponsel adalah kecil, ringan, mudah dikantongi, baterai tahan lama, serta kemudahan untuk mengakses fungsi ponsel seperti tombol numerik yang gampang dipencet. Percayalah, dengan tombol numerik, Anda akan mudah memutar nomor atau mengisi ulang pulsa ketimbang Anda menggunakan layar sentuh.
Bila Anda memilih PDA-phone, maka Anda mesti bersiap kehilangan sebagian fasilitas yang ada pada ponsel. Anda akan ketinggalan gambar-gambar lucu yang dikirim teman-teman via SMS. Selain itu, Anda juga harus bersiap-siap untuk men-charge PDA-phone hampir setiap malam. Mengapa? Karena PDA-phone menggunakan prosesor yang mengutamakan kecepatan, tentunya berbanding lurus dengan konsumsi baterai. Semakin kencang “larinya” prosesor, konsumsi daya lebih besar pula. Berbeda dengan kecepatan prosesor pada smartphone, kecepatan prosesornya tidaklah sekencang PDA-phone, sehingga konsumsi baterainya lebih irit.
Belum sempurna
Memang, di antara keduanya belum ada yang sempurna. Formula penggabungannya belum ditemukan yang benar-benar pas dan oke buat Anda yang menginginkan peranti yang sempurna. Bukannya tidak bisa, mungkin lebih kepada faktor bisnis dan strategi persaingan saja. Setidak-tidaknya, kedua peranti tersebut masih menerima untuk menjalankan program aplikasi bawaan pabrik. Jadi, masih bisa mengoptimalkan peranti Anda dengan bantuan-bantuan software dari luar (3rd party).
Jika Anda berencana untuk membeli peranti handheld tersebut, pastikan bahwa peranti yang kamu pilih dapat di-expand. Misalnya, memorinya bisa ditambah, sehingga Anda tak perlu lagi membeli peranti baru dalam waktu dekat.
Sampai di sini, sudahkah Anda menentukan pilihan mana yang akan kamu beli? Pilihlah dengan bijaksana, agar investasi kamu tidak sia-sia. Apalagi, peranti tersebut harganya tidak murah. Sebuah pepatah kuno sepertinya cocok sebagai bahan pertimbangan dalam hal memilih smartphone atau PDA-phone. ”Jangan menyimpan telur dalam satu keranjang”. Bila tiba-tiba kehabisan baterai ka.rena habis digunakan untuk mengoperasikan fungsi PDA, otomatis fungsi telefon nya tidak bisa digunakan. Jadi riskan sekali kan? Bagi yang mengutamakan keandalan dan keamanan, tidak ada salahnya membawa dua gadget yang berbeda yaitu handphone yang powerfull dan PDA.
ADA PULA PERBANDINGAN ANTARA NETBOOK DENGAN SMART PHONE DAN PDA
Banyak sebagian dari kita yang bingung membedakan Netbook dan Notebook. (Kita ?, saya aja kali yang bingung.) Oleh karena itu disini akan saya tulis beberapa spesifikasi dan perbedaan kedua barang digital tersebut yang kini telah banyak beredar di sekitar kita seiring dengan kemajuan teknologi. Tapi sebelumnya akan saya perkenalkan dahulu sejarah gadget yang dijamannya dulu dianggap mutakhir, yaitu PDA.
Personal Digital Assistant atau yang lebih sering disebut sebagai “PDA” awalnya diluncurkan untuk menggantikan organizer konvensional atau agenda. Dimana dulu orang menggunakan agenda untuk mencatat semua jadwal aktivitas kantor, nomor telepon, atau untuk membantunya dalam mengingatkan hal-hal yang penting baginya.
Tetapi dengan bertambah pesatnya perkembangan teknologi, maka orang-orang mulai menggantikan organizer konvensional tersebut dengan PDA untuk membantunya dalam aktivitas sehari-hari. Tetapi dalam perkembangannya, meskipun beberapa tahun yang lalu perusahaan pembuat PDA tersebut memperbaiki kemampuan PDA-nya. Dari segi software (sistem operasi maupun aplikasinya) dan segi hardware (kecepatan prosesor, layar berwarna, memori yang besar), kemampuan untuk membuat jaringan tanpa kabel (wireless), juga dari segi bentuk fisik yang semakin kecil. Toh akhirnya sekarang keberadaan Smartphone lebih bersinar daripada eksistensi PDA. Mengingat keberadaan Smartphone dewasa ini telah beralih menjadi multifungsi, dari sekedar bertelpon, menata agenda, foto-foto, m-Banking, ber-internet, chatting, sampai menulis file dalam format Microsoft Word dan Excel.
sumber : forum.megaxus.com dan topan.web.id
0 komentar:
Posting Komentar